Sumber: http://eltelu.blogspot.com/2012/09/cara-membuat-tab-menu-horizontal.html#ixzz2D99YaIu8 expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Translate

Rabu, 28 November 2012

Analgesik Atau Anti Nyeri

Analgesik adalah obat anti nyeri yang tidak menimbulkan hilangnya kesadaran. Ada beberapa tipe analgesik:
NSAIDs (Non-Steroid Anti-Inflamation Drugs) atau AINS (Anti-Inflamasi Non-Steroid), seperti parasetamol, aspirin/salisilat dan ibuprofen.
Opiod/narkotik, seperti Kodein, Morfin.
Parasetamo/Asetamiofen, banyak dipilih sebagai analgesik dan sebagai antipiretik/obat penurun panas, karena sifatnya yang relatif lebih aman dibandingkan dengan analgesik lain seperti aspirin yang dapat menimbulkan iritasi lambung dan gangguan peredaran darah, ibuprofen yang lebih banyak menimbulkan alergi atau dipiron/antalgin yang juga tidak sedikit penderita menjadi alergi setelah minum obat ini. Sampai saat inipun parasetamol dipandang aman untuk ibu hamil dan menyusui.

Dosis parasetamol yang disarankan untuk
Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun: 325 – 650 mg/sekali pakai, interval waktu 4-6 jam. Dosis maksimal 4000 mg/hari.
anak-anak 6-11 tahun: 150 -300 mg
anak-anak di bawah 6 menggunakan dosis 10 mg/kgBB/kali, atau ikuti saran dokter yg memberi resep.
Pemakaian analgesik/antipiretik sebaiknya jika diperlukan saja artinya obat diminum jika memang sakit/nyeri/ demam, sekalipun diresepkan 4x sehari jika dengan 1-2 kali pakai sudah sembuh obat tidak perlu dilanjutkan. Berbeda dengan antibiotik yang harus diminum/dihabiskan sesuai dengan jumlah yang diresepkan untuk mencegah resistensi kuman.
Jika selama pemakaian maksimal 10 hari (5 hari untuk anak) sebagai analgesik dan selama 3 hari untuk menurunkan panas, parasetamol tidak memberikan hasil/penyakit tidak hilang atau demam tidak turun sebaiknya segera hubungi dokter, karena bisa jadi gejala ini bukan nyeri biasa tapi perlu terapi penyebab dari penyakit yang timbul. Karena tidak semua nyeri – seperti nyeri kepala- dapat diobati dengan parasetamol/analgesik lain. Nyeri kepala karena migrain berbeda terapinya dengan nyeri kepala yang disebabkan oleh flu ataupun nyeri kepala karena sinusitis.

Sekalipun parasetamol dipandang relatif aman, bukan berarti tidak ada efek samping yang terjadi dengan pemakaian obat ini, antara lain: sakit kepala ringan, nyeri punggung bawah, reaksi alergi-tetapi sangat jarang- seperti kemerahan, susah bernafas, jika terjadi hal terakhir ini segera hentikan pemakaian. Jadikan catatan bahwa anda punya riwayat alergi terhadap Parasetamol, sampaikan kepada dokter sehingga dokter tidak memberikan obat ini. Untuk pasien yang menggunakan parasetamol overdosisdan pemakain rutin/harian maka akan memungkinkan untuk terjadinya kerusakan hati dan ginjal.

Parasetamol juga dapat berinteraksi dengan obat lain sehingga bisa memperburuk efek samping yang timbul baik dari parasetamol sendiri maupun obat lain yang diminum bersamaan seperti kontrasepsi oral, alkohol, obat anti kejang (Dilantin), AINS, obat penurun kolesterol (Questran), dan antibiotik (Isoniazid).

Untuk manajemen nyeri:
1.berusahalah untuk tenang dan mengalihkan perhatian dari si nyeri seperti dibawa tidur dulu, mendengarkan lantunan ayat-ayat Allah SWT, atau aktivitas ringan lain yang bisa mengalihkan perhatian.
2.Coba juga untuk tidak tergantung ke obat misalnya dengan mencari resep-resep tradisional dan alami yang –insya Allah- sedikiiit sekali efek sampingnya. Seperti resep-resep dari jahe dsb.
3.Selain itu untuk mencegah nyeri, koreksi posisi kerja yang mungkin memperburuk keadaan dan tukar kebiasan-kebiasaan tersebut serta lakukan olahraga secara teratur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar